Keberadaan radio dulunya bisa menghubungkan berbagai wilayah terpisah dalam jangkauan yang luas dalam kondisi genting seperti perang.
Meski sudah jarang digunakan dalam bentuk alat atau medianya, radio masa kini bisa diakses menggunakan berbagai perangkat teknologi lainnya.
Masyarakat Indonesia sangat dekat dengan radio.
Jika kamu membuka kembali buku sejarah kamu akan naga4d menemukan radio digunakan sebagai media untuk mengabarkan kemerdekaan Indonesia ke seluruh penjuru negeri.
Meski begitu saat ini generasi muda mulai beralih ke tren platform musik berbayar seperti spotify atau joox.
Sebelum teknologi televisi hingga internet ditemukan dan banyak digunakan seperti sekarang, banyak orang mendengarkan radio dan mengikuti berbagai rentetan acara di dalamnya.
Gelombang ini tak perlu media atau perantara dan bisa merambat di udara bahkan di ruang yang hampa udara.
Frekuensinya berkisar antara 10 Hertz (Hz) hingga beberapa gigahertz, gelombang ini merambat lewat getaran listrik atau magnet.
Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi lebih tinggi dari gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, sinar infra merah, sinar ultraviolet, dan sinar yang tampak.
Sinyal radio lalu diubah untuk memasukkan suara di dalamnya.
Pada 1878 dilakukan pengiriman dan penerimaan gelombang radio pertama kali oleh penemu berkebangsaan Inggris - Amerika bernama David E. Hughes.
Teknologi radio awalnya dipergunakan untuk mengirim pesan telegraf dengan korde morse antara orang-orang di darat dengan mereka yang ada di atas kapal.
Hal ini dipergunakan selama masa perang Tsushima pada awal abad 20 dan Perang Dunia II setelahnya.
Guglielmo meneruskan eksperimen Heinrich Hertz yang menemukan gelombang Hertz pada 1886-1888.
Pada 1895, Guglielmo Marconi berhasil menciptakan alat untuk memanfaatkan berbagai temuan sebelumnya yang bisa mendukung komunikasi jarak jauh.
Demonstrasi penemuan radio oleh Guglielmo Marconi dilakukan di Inggris setahun kemudian sebelum akhirnya dipatenkan dan diluncurkan ke publik pada 1898.
Pada 1878 dilakukan pengiriman dan penerimaan gelombang radio pertama kali oleh penemu berkebangsaan Inggris - Amerika bernama David E. Hughes.
Teknologi radio awalnya dipergunakan untuk mengirim pesan telegraf dengan korde morse antara orang-orang di darat dengan mereka yang ada di atas kapal.
Hal ini dipergunakan selama masa perang Tsushima pada awal abad 20 dan Perang Dunia II setelahnya.
Penemu teknologi radio adalah seorang penemu dan teknisi elektro asal Italia, Guglielmo Giovanni Maria Marconi.
Guglielmo meneruskan eksperimen Heinrich Hertz yang menemukan gelombang Hertz pada 1886-1888.
Pada 1895, Guglielmo Marconi berhasil menciptakan alat untuk memanfaatkan berbagai temuan sebelumnya yang bisa mendukung komunikasi jarak jauh.
Demonstrasi penemuan radio oleh Guglielmo Marconi dilakukan di Inggris setahun kemudian sebelum akhirnya dipatenkan dan diluncurkan ke publik pada 1898.